This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

20130127

5 Cara ampuh menghilangkan galau

5 Cara ampuh menghilangkan galau - Hai sahabat semuanya kali ini saya aka share tentang "5 cara ampuh menghilangkan galau", Jika kita sedang galau pastinya sangat tidak enak buka? oleh karena itu berikut adalah 5 Cara Ampuh menghilangkan Galau :

  1.Tonton Film/Video Lucu dan Kocak

Jika kita menonton film yang lucu maka kita akan tertawa terbahak-bahak sehingga rasa Galau pun hilang begitu saja.
  2.Tidur
Tidurkan lah diri anda maka otak ada akan istirahat untuk beberapa saat, Mungkin anda galau karena lelah dan kecapean
 3.Main Game
Mainlah Game Favorit kalian karena dapat mengobati galau dan sakir hati, Jika ingin galaunya hilang pastikan main gamenya yang lucu seperti Neighbours From Hell
 4.Minum susu sebelum tidur
Percayalah bahwa kita meminum susu akan mengurangi kegalauan karena susu rasanya enak dan lezat yang mungkin dapat menghilangkan Galau
 5.Berpikir Positif
Anda harus berfikir positif dan jangan sekali-kali berfikir yang negatif, berpikirlah bahwa hari esok akan lebih baik dari pada hari sekarang

Sekian dulu ya informasi tentang "5 Cara ampuh menghilangkan rasa galau",Semoga Bermanfaat ^ ^
Sumber :Pengalaman saya

20130113

Penemuan Cara Mengatasi Kegelisahan

Para ilmuwan dari the Agency of Science, Technology and Research/Duke-NUS Neuroscience Research Partnership, A*STAR's Institute of Molecular and Cell Biology, dan the National University of Singapore membuat sebuah terobosan mengenai bagaimana kegelisahan diatur dalam otak vertebrata.


Cara Mengatasi Kegelisahan


Karya mereka memberikan pencerahan tentang bagaimana otak secara normal menghentikan kegelisahan dan juga memastikan relevansi ikan zebra sebagai model bagi gangguan psikiatris manusia.


Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Suresh Jesuthasan menunjukkan bahwa mengganggu atau mengacaukan rangkaian neuron (sel saraf) tertentu dalam habenula, mencegah respon normal terhadap situasi stres. Dalam eksperimen-eksperimen mereka, tim ilmuwan tersebut melatih anakan ikan zebra untuk berenang menjauh dari sebuah cahaya untuk menghindar dari sengatan listrik ringan. Ikan-ikan normal dengan mudah mempelajari hal tersebut, akan tetapi ikan-ikan yang rangkaian tertentu di bagian habenulanya dirusak, menunjukkan tanda-tanda "ketidakberdayaan". Walaupun pada mulanya mereka mencoba menghindari sengatan tersebut, mereka cepat menyerah.


Lebih lagi, ikan-ikan ini menunjukkan indikasi bahwa mereka lebih gelisah daripada ikan-ikan normal, misalnya gampang ditakutkan dengan rangsangan yang tak berbahaya. Oleh karena kemiripan otak ikan zebra dengan otak mamalia, studi tersebut menunjukkan bahwa malfungsi habenula bisa merupakan penyebab gangguan kegelisahan tertentu pada manusia. Hal ini berarti bahwa stimulasi langsung habenula bisa saja digunakan sebagai cara untuk mengobati beberapa tipe gangguan kegelisahan pada manusia. Model ikan zebra yang dikembangkan oleh para ilmuwan tersebut dalam penelitian mereka bisa juga digunakan dalam usaha penemuan obat-obatan psikiatris di masa yang akan datang.


Seperti yang dikutip Eureka! Science News, Dr. Jesuthasan mengatakan, "Penelitian kami berhubungan dengan aspek-aspek dasar pengalaman manusia yaitu stres dan kegelisahan. Kami pikir bahwa habenula otak terasosiasi dengan penilaian apakah suatu stres telah diatasi. Studi kami menyediakan satu penjelasan mengenai mengapa kebutuhan untuk mengontrol lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam tingkah laku manusia, karena perasaan kontrol memungkinkan organisme untuk mengatasi stres."


Dr. Jesuthasan dan timnya berencana untuk melanjutkan studi habenula pada manusia dan juga mengeksplor bagaimana mereka dapat menggunakan pengetahuan mereka tentang fungsi habenula untuk mengobati gangguan kegelisahan.


Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.

pengertian mineral

Untuk menjawab semua permintaan temen2 di posting sebelumnya uang berjudul Pengertian Mineral disini saya akan lebih memperinci mengenai pengertian mineral.. semoga dapat membantu temen2 yang membutuhkannya..














langsung cekidot ya..





Mineral adalah zat padat berupa bahan an-organik yang terbentuk secara alamiah berupa unsure atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu dan umumnya mempunyai struktur kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk geometris beraturan.

Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun beraturan yang terdiri dari atom-atom dengan susunan teratur.
Perbedaan kristal dan mineral :
Mineral       :    - Terbentuk oleh proses alam
                        - Tidak selalu membentuk kristal
Kristal        :    - Dapat buatan manusia
                        - Tidak selalu membentuk mineral
Sampai sekarang sudah diketahui ada lebih dari 2300 macam mineral (tahun 1989).Jumlah ini bertambah terus, setiap tahun dapat diketahui ada 25 macam mineral baru. Untuk mempelajari mineralogy secara sistematis dengan menggunakan semacam klasifikasi yaitu berdasarkan sifat-sifat kimia mineral atau berdasarkan sifat fisiknya.
Klasifikasi berdasarkan sifat kimia mineral pertama dikemukakan oleh BERZELIUS sebagai berikut :

I.                   Native Elements
Emas (Au)       Perak (Ag)       Tembaga (Cu)                         Intan (C)
II.                Sulphides
Galena (PbS)              Chalcopyrite (CuFeS2)                        Pyrite (FeS2)
III.             Oxides dan Hydroides
Cuprite (Cu2O)                        Hematite (Fe2O3)        Gouthite (HfeO2)
IV.             Halides
Halite (NaCl)              Fluorite (CaF2)                       Sylvite (KU)
V.                Carbonates, Nitrates dan Borates
Kalsit (CaCO3)                        Dolomit (Ca,Mg(CO3)2)                      Soda Niter (NaNO3)
VI.             Sulphates, Chromates, Molybdates dan Tungstates
Barite (BaSO4)                        Gypsum (CaSO4, 2H2O)                     Crocoite (PBCrO4)
VII.          Phospates, Arsenates dan Vanadates
Xenotime (YPO4)                     Apatite (Ca5(PO4)3,(F,Cl,OH)

Untuk mengenali dan mengidentifikasi mineral-mineral dalam latihan dan praktikum, digunakan klasifikasi berdasarkan sifat fisik mineral. Setiap mineral mempunyai karakteristik masing-masing yang berbeda.

SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL

1.      Bentuk kristal (Crystal Form)
Suatu bentuk mineral dapat berupa kristal tunggal atau rangkaian kristal. Struktur kristal berkembang pada saat penghabluran dari larutannya. Bentuk ini mempunyai pola teratur pada sisi-sisinya dengan sudut aturannya yang dapat digolongkan ke dalam sistim kristal utama (Gambar 1.1) merupakan ciri setiap mineral. Bentuk-bentuk kristal yang sempurna jarang ditemukan dan sulit untuk dapat melakukan pemerian.

2.      Warna (Colour)
Adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada menunjuk yang spesifik.
Pada umumnya warna mineral ditimbulkan karena penyerapan beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya putih, jadi warna itu timbul sebagai hasil dari cahaya putih yang dikurangi oleh beberapa panjang gelombang yang terserap.
Mineral berwarna gelap adalah mineral yang secara merata dapat menyerap seluruh panjang gelombang pembentuk cahaya putih.
Mineral-mineral yang mempunyai warna-warna tetap dan tertentu disebut IDIOCHROMATIC, sedangkan mineral yang mempunyai warna yang dapat berubah-ubah disebut ALLOCHROMATIC.
Adapun faktor-faktor yang menimbulkan warna dalam mineral antara lain :
-          Komposisi Kimia
Contoh : warna biru dan hijau pada mineral-mineral Cooper sekunder.
-          Struktur kristal dan ikatan atom
Contoh : polymorph dari Carbon : intan tidak berwarna dan transparant sedangkan graphite berwarna hitam dan opaque.
Polymorph adalah suatu unsur atau senyawa yang dapat membentuk lebih dari satu susunan atom. Tiap-tiap susunan mempunyai sifat-sifat fisik dan struktur kristal yang berbeda. Jadi atom-atom/ion-ion disusun secara berbeda dalam polymorph yang berbeda untuk zat yang sama. (bentuk lain, rumus kimia analog)
-          Pengotoran mineral
Contoh : Calcedon yang berwarna
Sedangkan ion-ion maupun kelompok-kelompok ion yang dapat menimbulkan warna khas pada mineral disebut CHROMOPHORES, sebagai contoh :
-          Ion-ion Cu2 yang terkena hidrasi merupakan chromophore di dalam mineral-mineral Cu sekunder yang berwarna hijau dan biru.
-          Ion-ion Cr3 adalah chromophore di dalam uvarovite (garnet hijau); di dalam muscovite yang mengandung chrom (hijau) dan juga di dalam emerald.

3.      Belahan (Cleavage)
Sifat mineral untuk pecah sepanjang satu atau lebih arah tertentu dan bentuk rata, umumnya sejajar dengan salah satu sisi kristal.
Dengan memperhatikan cleavage yang terdapat dalam fragmen-fragmen mineral maka kita dapat menentukan sistem kristal dari mineral itu. Contohnya mineral yang hanya memperlihatkan sebuah cleavage saja, tidak mungkin termasuk dalam sistem kristal isometrik, karena pada kenyataannya setiap bentuk yang terdapat di dalam sistem kristal tersebut terdapat lebih dari dua permukaan. Demikian juga suatu mineral yang menunjukkan tiga buah arah cleavage yang tidak sama satu sama lain, mungkin termasuk sistem orthorombik, monoklin, triklin; sedangkan apabila ke-3 arah cleavage tersebut masing-masing tegak lurus satu sama lain maka sistem kristalnya orthorombik.
Cleavage merupakan suatu reflesesi daripada struktur dalamnya. Adanya cleavage pada mineral-mineral disebabkan oleh kekuatan dalam struktur yang berbeda-beda. Cleavage dapat dibagi berdasarkan baik/bagus tidaknya permukaan bidangnya (sifat cleavage dapat dinyatakan dengan menggunakan istilah-istilah) :
-          Sempurna (Perfect)
Bila bidang belahan sangat rata (terbelah melalui cleavagenya) diperoleh permukaan licin dan berkilauan (contohnya mika), sedangkan bila pecah tidak melalui bidang belahan agak sukar untuk memecahnya.
-          Baik (Good)
Bidang belahan rata, tetapi tidak sebaik yang sempurna, masih dapat pecah pada arah lain, contohnya Feldspar.
-          Jelas (Distinct)
Bidang belahan jelas, tetapi tidak begitu rata, dapat pecah pada arah lain dengan mudah, contohnya Scapolite.
-          Tak Jelas (Indistinct)
Kemungkinan membelah melalui bidang belahan/pecah melalui permukaan pecahan kesegala arah, akibat adanya tekanan, contohnya Beryl.

4.      Pecahan (Fracture)
Suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral dan umumnya tidak teratur, disebabkan suatu mineral mendapat tekanan yang melebihi batas-batas elastis dan plastisnya.

Tabel. 1.2. Pecahan berdasarkan bentuk pecahnya.

PECAHAN

KETERANGAN

Conchoidal

Pecah bergelombang melengkung seperti kulit bawang atau botol pecah.
Contoh : Kuarsa, Olivin
Hackly
Pecah tajam-tajam, seperti besi pecah.
Contoh : Stibnite
Fibrous/Splintery
Pecahan menunjukkan bentuk seperti serat.
Contoh : Asbestos, Gypsum, Anhydrite

Even

Bidang pecah halus-agak kasar, masih mendekati bidang datar.
Contoh : Galena
Uneven
Permukaan pecah kasar dan tidak teratur seperti kebanyakan mineral.
Contoh : Hematite

5.      Kilap (Luster)
Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral. Kilap tergantung pada kualitas fisik permukaan (jumlah cahaya yang dipantulkan). Sebagian luster tidak dipengaruhi oleh warna dari mineral itu.
Kilap/Luster secara umum dapat dibedakan menjadi :
a.         Metallic Luster/Kilap logam
Mineral-mineral yang dapat menyerap pancaran secara kuat, disebabkan oleh sifat opaque atau hampir opaque walaupun mineral-mineral ini terbentuk sebagai fragmen-fragmen yang tipis. Mineral-mineral ini mempunyai indeks bias sebesar 3 ke atas. Mineral-mineral yang mempunyai Metallic Luster seperti Logam Mulia (Native Element) serta sebagian besar Sulfida Logam, contohnya Cooper, Bysmuth, Arsenic, Antimony, Pyrite, Chalcopyrite, Galena, Grafit, Hematite, Magnetite.
b.        Non-Metallic Luster/Kilap non-Logam
Mineral-mineral yang dapat meluluskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis dari mineral tersebut. Kilap bukan logam umumnya terdapat pada mineral-mineral yang warna muda (light coloures).
Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
-          Intan (adamantine)
Kilap sangat cemerlang, seperti pada intan permata. Contohnya Diamond, Wulfenite, Vanadinite, Pyrargyrite.
-          Kaca (vitreous)
Kilap seperti pada pecahan kaca. Contohnya Celestine, Beryl, Tourmaline.
-          Damar (resineous)
Kilap seperti damar, contohnya Sphalerit, Realgar.
-          Lemak (greasy)
Kilap seperti lemak, seakan-akan permukaan mineral tersebut berlemak/berminyak, contohnya Nefelin, Zircon, Jadeite, Chrysolite, Talk, Carnalite.
-          Mutiara (pearly)
Kilap seperti mutiara, biasanya terlihat pada bidang-bidang belah mineral. Contohnya Muscovite, Glacaophone, Lepidolite, Albite.
-          Sutera (silkly)
Kilap seperti sutera, biasanya terlihat pada mineral-mineral menyerat, contohnya Serpentin, Asbes, Aurichalcite.
-          Tanah (earthy)
Biasanya juga disebut kilap guram (dull), biasanya terlihat pada mineral yang kompak. Contohnya Lazurite, Glauconite, Kaolinite, Chamosite.

6.      Gores atau Cerat (Streak)
Warna yang dihasilkan apabila mineral dalam keadaan bubuk yang sangat halus. Gores dapat diperoleh dengan jalan menggoreskan di atas porselen goresan yang berwarna putih (streak plate). Gores sebuah mineral dianggap sebagai salah satu unsur penentu yang baik, lebih konstan daripada warna mineralnya. Pada mineral yang mempunyai kilap bukan logam akan menghasilkan goresan warna muda atau lebih ringan dibandingkan warna mineralnya. Pada mineral logam (Kilap Logam) kadang-kadang mempunyai gores yang berwarna lebih gelap daripada mineralnya sendiri. Gores dapat sama atau berbeda dengan warna mineralnya.

7.      Kekerasan (Hardness)
Ukuran daya tahan mineral terhadap goresan (scratching). Kekerasan relatif dari suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan mineral tersebut dengan urutan mineral yang dipakai sebagai standar kekerasan. MOHS (1822) telah membuat sekala kekerasan mineral secara kualitatip (scale of relative hardness).

Skala Kekerasan Alat-alat Penguji

Kekerasan
Alat Penguji
2,5
Kuku Manusia
3
Kawat Tembaga
5,5 – 6
Pecahan Kaca
5,5 – 6
Pisau Baja/Paku Baja
6,5 – 7
Kikir Baja

Tabel. 1.4. Skala Kekerasan Relatif Mineral (SEKALA MOHS)
Kekerasan
Nama Mineral
Unsur/Senyawa Kimia
1
Talc (Talk)
Hydrat Magnesium Silikat
2
Gypsum (Gipsum)
Hydrat Kalsium Fosfat
3
Calcite (Kalsit)
Kalsium Karbonat
4
Fluorspar (Fluorit)
Kalsium Flour
5
Apatite (Apatit)
Kalsium Fosfat
6
Feldspar/Ortoklas
Alkali Silikat
7
Quartz (Kuarsa)
Silika
8
Topaz
Alumina Silikat
9
Corondum
Alumina
10
Diamond (Intan)
Karbon

8.      Perawakan (Crystal Habit)
Bentuk khas mineral yang ditentukan oleh bidang-bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relatif bidang-bidang itu. Artinya ; bentuk bangunan suatu mineral yang benar-benar terlihat, bukan bentuk sempurna atau bukan bentuk sistim kristal utama.
Perawakan kristal bukan merupakan ciri yang tetap, karena bentuknya sangat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sewaktu pembentukkannya, sedang keadaan itu sangat berubah-ubah. Untuk mineral tertentu sering menunjukkan perawakan kristal tertentu, seperti mineral Mika memperlihatkan perawakan mendaun (foliated), mineral Amphibole perawakan meniang/tiang (columnar).
Perawakan Kristal dibedakan menjadi 3 golongan (Richard Pearl,1975) yaitu :
1)      Elongated habits (meniang/berserabut)
2)      Flattened habits (lembaran tipis)
3)      Rounded habits (membutir)

9.      Berat jenis (Density)
Adalah suatu bilangan murni (tidak mempunyai satuan), yaitu angka yang menyatakan berapa kali berta suatu benda jika dibandingkan dengan berat air yang mempunyai volume sama dengan benda itu, dengan kata lain, ialah perbandingan antara berat jenis benda tersebut dengan berat jenis air.
Berat jenis suatu mineral terutama ditentukan oleh struktur kristal dan komposisi kimianya. Berat jenis akan berubah sesuai dengan perubahan suhu dan tekanan, hal ini disebabkan perubahan kedua faktor ini dapat mengakibatkan pemuaian dan pengkerutan, maka mineral dengan komposisi kimia dan struktur kristal tertentu akan mempunyai suatu berat jenis yang tetap apabila pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu.
Cara menentukan Berat Jenis pada mineral-mineral antara lain dengan pengukuran sebagai berikut :
-          Berat mineral diukur secara langsung, kemudian isinya diukur berdasarkan prinsip Archimides.
Isinya ditentukan dengan jalan mengukur kehilangan berat yang terdapat ketika fragmen mineral yang sebelumnya telah ditimbang beratnya (ditimbang beratnya dalam keadaan kering), kita masukkan ke dalam air. Fragmen mineral tersebut akan memindahkan sejumlah zat cair dengan isi/berat yang sama dengannya, dan beratnya seolah-olah berkurang sebesar berat zat cair yang dipindahkan.
Jika :          W1 = Berat fragmen mineral kering di udara
                  W2 = Berat fragmen mineral di dalam air
Maka Berat Jenisnya (B.J.) adalah :
                  B.J. = W1 / (W1 – W2)
Setiap jenis mineral mempunyai berat jenis tertentu, sedangkan Berat Jenis ditentukan struktur atom/kristalnya dan komposisi kimianya.

10.      Tenacity
Tenacity yaitu kemampuan mineral untuk ditempa atau dibentuk (tingkat kekenyalan mineral). Tenacity terdiri atas :
  1. Brittle (rapuh), bila mineral mudah retak atau dihancurkan.
  2. Elastis, bila mineral dapat kembali kekeadaan semula setelah dibentuk.
  3. Fleksibel, bila mudah dibentuk tetapi tidak dapat kembali kekeadaan semula.
  4. Sectile, bila dapat diiris dengan pisau.
  5. Ductile, bila mineral dapat ditempa.

11.      Magnetisme
Hanya beberapa mineral saja yang bersifat magnet, diantaranya yang paling umum adalah Magnetite (Fe3O4), Phyrotite (Fe1-nS) dan polymorph dari Fe2O3 maghnite. Sebenarnya semua mineral mempunyai sifat magnetis. Mineral yang bersifat sedikit di tolak oleh magnet disebut Diamagnetis, sedangkan yang sifatnya sedikit tertarik oleh magnet disebut Paramagnetis. Semua mineral yang mengandung besi bersifat Paramagnetis, tetapi ada juga mineral-mineral yang tidak mengandung besi seperti Beryl dapat juga bersifat Paramagnetis.
Sifat-sifat magnetis dari mineral telah dipergunakan di dalam penyelidikan-penyelidikan geofisis dengan menggunakan sebuah magnetometer, sebuah alat yang dapat mengukur segala perubahan dari medan magnet bumi yang kemudian kita nyatakan di dalam Peta. Penyelidikan magnetis ini sangat berguna untuk menentukan suatu cebakan bijih, juga untuk mengetahui perubahan-perubahan jenis batuan dan untuk mengikuti formasi-formasi batuan yang mempunyai sifat-sifat magnetis tertentu.

20130112

Pengertian puasa 'asyura

dalam bulan Muharram-Sesungguhnya   bulan  Allah Muharram merupakan bulan yang agung lagi penuh berkah, Muharram adalah awal bulan pada tahun hijriyah dan termasuk salah satu dari bulan - bulan haram, sebagaimana firman Allah I yang artinya :


“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di-antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu” (QS. At Taubah :36)

       Adapun maksud dari firman Allah I “Janganlah kamu menganiaya diri kamu” yakni, pada bulan-bulan haram karena kesalahan atau dosa yang dikerjakan waktu itu lebih besar dibandingkan dengan kesalahan atau dosa yang dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Berkata Qatadah رحمه الله : “Sesungguhnya kezholiman yang dikerjakan pada bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan jika dikerjakan di luar bulan-bulan haram, walaupun sebenarnya kezho-liman di dalam segala hal dan keadaan meru-pakan dosa besar akan tetapi Allah I senan-tiasa mengagungkan dan memuliakan bebera-pa perkara/ urusan menurut kehendakNya”. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir surat At Taubah: 36).

      Diriwayatkan dari Abu Bakrah t, Nabi r bersabda :

)...السَّــنَةُ اثْــنَا عَشَرَ شَـهْرًا مِنْـهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَــاتٌ ذُو الْـقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَـيْنَ جُمَادَى وَشَعْـبَانَ( رواه البخاري

“…Setahun terdiri dari dua belas bulan di da-lamnya terdapat empat bulan haram, tiga dianta-ranya berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan  keempat adalah Rajab yang diantarai oleh Jumadil (awal dan tsani) dan Sya’ban” (HR. Bukhari)

       Dinamakan Muharram karena tergolong bulan haram dan sebagai penekanan akan ke-haramannya.

Keutamaan Memperbanyak Puasa Sun-nah Pada Bulan Muharram :

     Dari Abu Hurairah RA ia telah berkata, Rasulullah SAW bersabda :

)أَفْضَلُ الصّـِيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ ( رواه مسلم

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram” (HR. Muslim).

      Lafadz "شهر الله" (Bulan Allah), penyandaran “Bulan” kepada “Allah” dimaksudkan sebagai bentuk pengagungan-Nya kepada bulan terse-but. Imam Alqari رحمه الله berkata: “Nampak-nya maksud dari hadits tersebut adalah ber-puasa pada seluruh bulan Muharram”.

      Akan tetapi telah diriwayatkan, bahwasa-nya Nabi r tidaklah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan saja, jadi hadits ini hanya menunjukkan keutamaan memper-banyak puasa pada bulan Muharram, bukan berpuasa dengan sebulan penuh.

       Dan telah diriwayatkan juga bahwa Nabi SAW senantiasa memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban, hal ini mungkin dikarenakan belum turunnya wahyu kepada beliau yang menjelaskan tentang keutamaan bulan Muharram kecuali pada akhir hayatnya sebe-lum beliau sempat berpuasa pada bulan tersebut. (Lihat Syarh Shohih Muslim oleh An Nawawi)

Sejarah ‘Asyura :

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما telah berkata:

قَدِمَ النَّبِيُّ r الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ :  )مَا هَذَا ؟( قَالُوا : "هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى" قَالَ ) فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْـكُمْ( فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ  رواه البخاري

“Setelah Nabi SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, beliau bekata: “apakah ini?”, mereka menjawab: “Ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh-musuhnya hingga Musa berpuasa pada hari itu”, selanjut-nya beliau berkata: “Saya lebih berhak atas Musa dari kalian”, maka beliau berpuasa dan memerin-tahkan shahabatnya untuk berpuasa pada hari itu (HR. Bukhari).

      Sebenarnya puasa ‘Asyura telah dikenal pada zaman jahiliyah sebelum datangnya zaman nubuwwah, dari Aisyah رضي الله عنها ia telah berkata:

) أَنَّ قُرَيــْشًا كَانَتْ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ( رواه البخاري

“Sesungguhnya orang-orang jahiliyah juga ber-puasa pada hari itu…”. (HR. Bukhari)

Imam Qurthubi رحمه الله berkata: “Mungkin orang-orang Quraisy waktu itu masih berpegang dengan syariat sebelumnya seperti syariat Nabi Ibrahim u, dan juga telah diriwayatkan bahwa Nabi r berpuasa ‘Asyura di Makkah sebelum hijrah ke Madinah dan setibanya di Madinah beliau kemudian menemukan orang-orang Yahudi merayakan hari itu, maka Nabi menanyakan hal tersebut dan mereka berkata sebagaimana telah disebutkan di dalam hadits yang lalu, lalu beliau memerintahkan sahabatnya untuk me-nyelisihi kebiasaan mereka yang menjadikan ‘Asyura sebagai hari raya, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Abu Musa t :

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ يَوْمًا تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَ تَـتَّخِذُهُ عِيدًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r ) صُومُوهُ أَنْـتُمْ ( رواه مسلم

“‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menganggapnya sebagai hari raya” Maka Nabi r bersabda: “Berpuasalah kalian pada hari itu” (HR. Muslim).

PERBEDAAN ANTARA NABI DAN RASUL

Pengertian Bahasa (Etimologi)
1. Nabi
Nabi berasal dari asal kata “An Naba’” yang berarti “Berita” Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :


“Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar”(QS. An Naba’:1-2)

 
      Dikatakan “Nabi” karena ia adalah orang yang mengabarkan dan yang dikabarkan. “Dikabarkan” dalam artian bahwa para nabi  adalah orang yang diberikan kabar oleh Allah subhaana wa ta'ala  dan “Mengabarkan” karena mereka mengabarkan perintah-perintah dan wahyu-wahyu dari Allah subhaana wa ta'ala, Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :
“Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim”.(QS. Al Hijr:51)
2. Rasul
Rasul berasal dari kata “Al Irsal”  yang berarti “Utusan”, atau dengan kata lain bahwa seorang rasul adalah orang yang diutus untuk suatu urusan yang penting. Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :


“Dan sesungguhnya aku akan mengirim rasul (utusan) kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh rasul-rasul (utusan-utusan) itu.”.(QS. An Naml :53)


Dan dikatakan “Rasul” karena mereka adalah utusan-utusan Allah subhaana wa ta'ala  , sebagaimana firman-Nya :


“Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul Kami berturut-turut.”.(QS. Al Mu’minun :44)
      Setiap Rasul yang diutus oleh Allah subhaana wa ta'ala  membawa risalah sendiri-sendiri  yang dengannya dibebankan atas mereka untuk mengemban, menyampaikan dan mengikuti risalah tersebut.


Perbedaan antara Nabi dan Rasul
Telah bermunculan berbagai pendapat tentang perbedaan antara nabi dan rasul, diantaranya :
1. Tidak ada perbedaan antara nabi dan rasul
Pendapat ini tidaklah benar hal ini ditunjukkan oleh beberapa dalil diantaranya :
a. Penyebutan jumlah nabi dan jumlah rasul yang berbeda, dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam ahmad dari shahabat Abu Dzar Al Ghifari, hal ini menunjukkan bahwa nabi dan rasul memiliki perbedaan.
b. Firman Allah subhaana wa ta'ala  :
 


“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu…”.(QS. Al Hajj:52)
Ayat di atas memberikan suatu isyarat bahwasanya nabi dan rasul memiliki perbedaan.
2. Rasul lebih umum dibandingkan nabi, karena rasul adalah orang yang diberikan syariat melalui wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada ummatnya, sedangkan nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan kepada mereka untuk menyampaikannya. Dengan kata lain bahwa setiap rasul adalah nabi namun tidak semua nabi adalah rasul. Pendapat ini banyak diperpegangi oleh banyak ulama.
Namun pendapat ini juga tidak sepenuhnya benar, karena apabila perbedaan yang mendasar antara nabi dan rasul adalah diperintahkan dan tidak diperintahkannya menyampaikan wahyu maka ini merupakan pendapat yang keliru hal ini dapat dilihat dari beberapa dalil-dalil yang ada diantaranya :
a. Firman Allah subhaana wa ta'ala  :
 


“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi…”(QS. Al Hajj:52)
Ayat diatas secara jelas menyebutkan bahwasanya seorang nabi mempunyai kedudukan yang sama dengan seorang rasul yaitu menjadi utusan Allah. Dan tidaklah seorang utusan tersebut diutus kecuali diperintahkan atas mereka untuk menyampaikan wahyu yang mereka dapatkan.
b. Menginggalkan “Penyampaian”  merupakan suatu bentuk penyembunyiaan wahyu Allah subhaana wa ta'ala  , dan Allah subhaana wa ta'ala  tidaklah menurunkan wahyu-Nya untuk disembunyikan dan dipendam di dalam hati seorang manusia yang kemudian wahyu tersebut hilang dengan wafatnya orang tersebut.
c. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  :
 


“Telah diperhadapkan kepadaku sekelompok manusia, maka saya seorang nabi dan bersamanya sejumlah orang dan ada pula seorang nabi dan bersamanya hanya seorang atau dua orang, bahkan adapula seorang nabi yang tidak seorangpun bersamanya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits diatas menjelasakan bahwa setiap nabi juga mempunyai tugas yang sama dengan seorang rasul yaitu menyempaikan wahyu yang didapatkan untuk ummatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sekelompok orang yang menjadi pengikut tiap nabi, hanya saja jumlah mereka yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat usaha tiap nabi tersebut dalam menda’wahkan risalah yang mereka bawa kepada ummatnya.
     Dari pengertian-pengertian yang ada maka pendapat yang benar –insya Allah- tentang perbedaan antara nabi dan rasul adalah, bahwasanya rasul adalah orang yang diutus oleh Allah subhaana wa ta'ala  dengan membawa syari’at yang baru sedangkan nabi adalah orang yang diutus oleh Allah subhaana wa ta'ala  untuk mengajarkan dan mengikuti syariat yang sebelumnya, hal ini didasarkan pada beberapa dalil diantaranya :
1. Hadits yang diriwayatkan oleh shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda :
 

 
“Adalah Kaum bani israil mempunyai banyak dan setiap nabinya saling berkaitan dengan nabi sebelumnya, tiap kali seorang nabi wafat maka akan muncul nabi yang baru” (HR. Bukhari dan Muslim), dan semua nabi-nabi bani israil ini diutus di atas syariat yang satu yaitu syariat yang dibawa oleh Musa alaihissalam yaitu “Taurat”, dan disamping itu mereka juga mendapatkan wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-wahyu tersebut kepada ummat mereka, seperti yang terdapat dalam firman Allah subhaana wa ta'ala  :
 


Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim”(QS. Al Baqarah:246)
Ayat diatas menunjukkan bahwasanya seorang nabi dari nabi-nabi Bani Israil mendapatkan wahyu dari Allah subhaana wa ta'ala  berupa perintah untuk berperang kepada kaumnya, dan tidaklah kaumnya tersebut mengetahui isi wahyu yang diturunkan kepada nabi tersebut kecuali dengan jalan menyampaikan wahyu yang ia dapatkan.
Jumlah nabi dan rasul
      Allah subhaana wa ta'ala  dengan hikmah-Nya telah mengutus pada setiap kaum seorang nabi,-kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  karena beliau diutus untuk seluruh ummat-, dan tidaklah Allah subhaana wa ta'ala  mengadzab suatu kaum kecuali telah di datangkan sebelumnya hujjah (penjelasan) melalui seorang nabi, Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :
 


“…Dan Kami tidak akan meng`azab sebelum Kami mengutus seorang rasul”.(QS. Al Isra’:15)
      Allah subhaana wa ta'ala  telah menyebutkan beberapa nabi dan rasul di dalam Al Qur’an  sebanyak 25 orang di banyak ayat, namun hal tersebut bukanlah batasan jumlah nabi dan rasul yang pernah diutus dipermukaan bumi ini, bahkan Allah subhaana wa ta'ala  telah mengutus nabi dan rasul dalam jumlah yang banyak, sebagaimana yang diisyaratkan dalam Al Qur’an, Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :
 


“…Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan”.(QS. Fathir:24)
dan di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  telah menyebutkan secara jelas jumlah para nabi dan rasul, diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu 'anhu  ia berkata :
 


“Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berapakah jumlah para rasul?”, beliau bersabda :”Lebih dari tiga ratus orang dan itu merupakan jumlah yang banyak” (HR. Ahmad)
Diriwayat lain Abu Dzar berkata :


”Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  berapakah jumlah para nabi ? Beliau bersabda : “Seratus dua puluh empat ribu, dan tiga ratus lima belas orang diantaranya adalah para rasul, hal itu merupakan jumlah yang banyak” (HR. Ahmad)
      Banyaknya jumlah nabi dan rasul ini menunjukkan bahwasanya para nabi dan rasul yang di ketahui namanya hanya sedikit padahal masih terdapat lebih banyak lagi para nabi dan rasul yang tidak diketahui namanya, hal ini telah diisyaratkan di dalam Al Qur’an di banyak ayat, diantaranya firman Allah subhaana wa ta'ala  :
 


Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.”.(QS. An Nisaa’:164)
Dan diayat lainnya Allah subhaana wa ta'ala  berfirman :
 


"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(QS. Gafir:78)